| Redaksi MotorNews
Assen, Belanda – Aprilia semakin menunjukkan taringnya di kancah MotoGP 2025. Kerja keras tim teknis yang dipimpin oleh Fabiano Sterlacchini (Direktur Teknis) dan Marco De Luca (Pemimpin Proyek) mulai membuahkan hasil. Di Sirkuit TT Assen, Marco Bezzecchi berhasil mengantarkan Aprilia RS-GP kembali naik podium dalam Sprint Race, sebuah momen yang menjadi titik balik pengembangan motor hitam asal Noale tersebut.
Transformasi RS-GP: Stabilitas dan Kendali Makin Presisi
Konsistensi Bezzecchi sejak sesi kualifikasi hingga finis kelima di grid utama menunjukkan peningkatan besar dari sisi pengendalian RS-GP. Tim Aprilia, meskipun sempat terguncang oleh kasus kontroversial seputar Jorge Martin yang memengaruhi iklim internal, justru makin solid. Hasil ini menandai Aprilia sebagai penantang serius Ducati dalam perburuan gelar.
Perubahan penting hadir dari sisi aerodinamika motor. Setelah uji coba terbatas di Mugello, Aprilia kembali menghadirkan solusi baru di Assen: konveyor aliran udara belakang. Komponen ini muncul tepat di belakang kaki pembalap, berfungsi untuk mengatur aliran udara yang masuk saat motor melaju tegak lurus maupun saat menikung. Desainnya terinspirasi dari slot aerodinamika pada fairing depan, meski ukurannya lebih kecil, tapi punya efek signifikan pada stabilitas bagian belakang motor.
Pendekatan Teknologi: Aerodinamika & Kenyamanan Pembalap
Berbeda dari pendekatan pabrikan lain, Aprilia kini tak hanya mengejar downforce aerodinamis, tapi juga kenyamanan berkendara. Fokus mereka adalah mengurangi paparan panas mesin terhadap pembalap, khususnya saat balapan dalam suhu tinggi. Hal ini memungkinkan pembalap untuk menjaga konsentrasi dan performa lebih stabil selama race, terutama dalam fase pengereman dan cornering.
Dengan riset terowongan angin yang intens dan pendekatan desain berbasis ergonomi serta efisiensi udara, Aprilia menjelma menjadi pabrikan yang tak lagi hanya mengincar posisi tengah, tapi benar-benar siap bertarung di barisan depan.
Inovasi teknis dan determinasi tim Aprilia telah menunjukkan hasil nyata. RS-GP bukan lagi sekadar proyek eksperimental – ia kini menjadi senjata kompetitif di grid MotoGP. Jika tren ini berlanjut, Aprilia bisa menjadi penantang utama Ducati dan KTM di paruh kedua musim ini.
Aprilia RS-GP Makin Tajam: Kerja Keras Sterlacchini dan De Luca Berbuah Podium di Assen

Leave a Reply