Tips Ganti Busi Motor: Wajib Tahu Biar Mesin Tetap Ngegas Tanpa Ngadat

| Redaksi MotorNews


Ganti busi motor bukan sekadar rutinitas. Ini adalah urusan performa dan efisiensi mesin. Sayangnya, banyak pengendara di Indonesia yang masih menyepelekan komponen kecil ini. Padahal, busi adalah pemantik utama pembakaran, yang langsung berpengaruh ke tenaga, konsumsi BBM, hingga umur mesin.

Kapan Busi Harus Diganti? Ini Patokannya

Menurut data pabrikan seperti NGK dan Denso, busi standar harus diganti setiap 8.000–12.000 km tergantung jenis dan penggunaan. Untuk motor harian dengan lalu lintas padat seperti Jakarta, bisa lebih cepat.

Ciri-ciri busi harus diganti:

Motor susah hidup saat pagi hari

Akselerasi terasa berat dan tersendat

Konsumsi BBM boros

Ada suara letupan kecil dari knalpot (misfire)


Fakta: Busi yang aus menurunkan efisiensi pembakaran hingga 25%, menyebabkan bahan bakar terbuang sia-sia.

Jenis Busi yang Sesuai

1. Busi Standar (Nickel Alloy)
Cocok untuk motor bebek dan matik harian. Umur pakai sekitar 10.000 km. Harga mulai dari Rp 15.000–25.000.


2. Busi Iridium
Tahan panas lebih tinggi, percikan api lebih stabil. Ideal untuk motor sport dan harian dengan performa tinggi. Umur pakai 3x lebih lama dari busi standar. Harga Rp 75.000–150.000.


3. Busi Racing
Dirancang untuk RPM tinggi, tapi cepat aus jika digunakan harian. Tidak disarankan kecuali untuk balapan.



Cara Ganti Busi Motor Sendiri, Aman dan Presisi

Alat yang dibutuhkan:

Kunci busi sesuai ukuran (umumnya 16 mm atau 21 mm)

Feelergauge (opsional untuk cek celah elektroda)

Kain bersih dan sikat kawat


Langkah-langkah:

1. Pastikan mesin dingin sebelum mengganti busi


2. Cabut cop busi perlahan, jangan ditarik kabelnya


3. Gunakan kunci busi, putar berlawanan arah jarum jam


4. Cek kondisi busi lama: hitam pekat = pembakaran tidak sempurna


5. Pasang busi baru, kencangkan sesuai torsi (umumnya 1/2 putaran setelah mentok untuk busi baru)


6. Pasang kembali cop busi dengan posisi rapat



Peringatan:
Overtightening = risiko ulir head jebol. Under tightening = busi bisa lepas saat mesin hidup.

Kesimpulan: Busi Kecil, Dampak Besar

Merawat motor bukan hanya soal ganti oli. Busi adalah jantung pembakaran. Ganti busi tepat waktu = tenaga maksimal, BBM irit, dan mesin lebih awet. Jangan tunggu motor ngadat baru panik ke bengkel.




Jika kamu ingin versi cetak, infografis, atau artikel plus perbandingan brand busi (NGK vs Denso vs Brisk), beri tahu. Saya siapkan versi panjangnya dengan detail lebih teknis dan aktual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *